Iman dan Kasih Karunia
“Jadi,
iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus” (Roma10:17)
Banyak orang yang berkata bahwa mereka telah
berdoa dengan iman namun doa mereka sepertinya tidak menghasilkan apa-apa,
sedangkan iman itu seharusnya mengalahkan dunia. Firman Allah itu adalah kasih
karunia Allah. Ketika kita mempercayai firman Allah berarti kita telah
mempercayai kasih karunia Allah. Isi dari perjanjian lama tidak semua nya
adalah berupa hukum Taurat karena di dalam perjanjian lama juga terdapat kasih
karunia. Penyebab dari kurangnya iman kita adalah karena kita kurang
mempercayai kasih karunia Allah kepada kita.
“Sebab
bukan karena hukum Taurat telah diberikan janji kepada Abraham dan
keturunannya, bahwa ia akan memiliki dunia, tetapi karena kebenaran,
berdasarkan iman.”(Roma 4:13)
Iman timbul
bukan karena hukum Taurat
“Terpujilah
Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan
kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga.”(Efesus 1:3)
Segala
kebutuhan umat manusia sudah disediakan oleh Tuhan didalam roh kita, tinggal
bagaimana kita mengambilnya. Mengambilnya harus lewat iman.
“Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan
tercampaklah ke dalam laut! asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa
apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya.
Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan,
percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan
kepadamu. Dan jika kamu berdiri untuk
berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap
seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni
kesalahan-kesalahanmu." (Markus 11:23-25)
Apa saja yang
baik yang kita minta kepada Tuhan,asalkan kita sungguh-sungguh percaya bahwa
kita akan menerimanya, maka semuanya akan diberikan kepada kita. Yang
menghalangi doa kita adalah pelanggaran kita akan perintahNya seperti dalam hal
pengampunan. Kita tidak bisa mengampuni orang lain karena rasa benci kita.
Mari kita
bandingkan kehidupan dari 2 orang wanita. Yang pertama ada seorang wanita yang
bernama Sarah Wincester. Dia adalah istri dari pewaris pabrik senapan Wincester, yang merupakan
pabrik senapan terbesar di dunia pada zamannya. Tidak lama setelah menikah,
Sarah kehilangan suami dan anak perempuannya yang berumur satu bulan. Sarah
merasa bahwa nasib buruk yang menimpa dia dan keluarganya adalah karena senjata
buatan pabrik milik mereka telah menyebabkan banyak orang yang kehilangan
nyawanya. Sarah menjadi sangat menyesal. Akhirmya, untuk menebus kesalahan itu
maka Sarah menghabiskan sebagian besar dari warisan yang dia terima untuk
membangun sebuah istana yang khusus didedikasikan bagi arwah orang-orang yang
meninggal akibat senjata Wincester.
Hidup Sarah hancur karena ia terus
melihat ke belakang. Demikian juga sekarang ini, banyak orang yang
hancur hidupnya karena tidak pernah bisa melupakan kegagalan mereka di masa
lalu sehingga iman mereka menjadi lemah. Bukan firman Tuhan yang gagal, tapi
kita sendirilah yang membuat iman kita tidak bisa bertumbuh.
Ada juga kisah
tentang seorang wanita yang lain yang bernama Corrie ten Boom. Dia adalah seorang penginjil besar dari Belanda. Pada
masa mudanya, dia pernah ditangkap oleh tentara Nazi karena dia beserta
keluarganya telah menyembunyikan dan menyelamatkan banyak orang Yahudi dari
tentara Nazi. Kedua orang tuanya dibunuh. Kakaknya yang ketika itu berumur 12 tahun diperkosa dan kemudian
bunuh diri. Corrie melihat dengan matanya sendiri orang yang telah memperkosa
kakaknya dan selama hidupnya tidak pernah bisa melupakan wajah orang itu. Dalam
sebuah penginjilannya di Jerman, 40 tahun kemudian, Corrie melihat wajah sang
pemerkosa itu. Walaupun wajah itu sudah berubah karena dimakan usia, Corrie
tetap dapat mengenali wajah itu. Malam itu Corrie tidak dapat tidur. Dia marah
karena dia melihat orang itu dalam keadaan baik-baik saja setelah sekian lama
berlalu bahkan masih bisa enak-enakan mendengarkan firman Allah sedangkan
kakaknya telah meninggal dengan cara bunuh diri. Malam itu, Tuhan berbicara
kepadanya supaya dia mengampuni orang
itu. Corrie menangis karena dia heran kenapa Tuhan belum juga menghukum
orang yang seperti itu. Dalam kegalauannya, Corrie memaksakan dirinya untuk
menyembah Tuhan sampai semua kepahitan dan kebencian dapat dilepaskannya.
Keesok malamnya, orang itu hadir lagi dalam KKR yang diadakan Corrie. Corrie
menceritakan kepada orang itu segala sesuatu
dan kemudian mengampuni orang itu. Sampai usia 90 tahun, Corrie tetap melayani
Tuhan sebagai seorang penginjil.
Satu wanita
tidak bisa mempercayai kasih karunia Tuhan sehingga hidupnya hancur. Satu
wanita lagi mempercayai kasih karunia Tuhan sehingga hidupnya bisa
dipakai Tuhan. Hanya kasih karunia Tuhan saja yang dapat mengubah kita dari
dalam diri kita sendiri.
“Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus
telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga.”(Efesus
1:13)
Kenapa segala sesuatu telah dianugerahkan kepada
orang percaya?
“Di dalam Dia kamu juga--karena kamu telah mendengar firman kebenaran,
yaitu Injil keselamatanmu--di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya,
dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.”(Efesus 1:13)
Kita telah memiliki segala sesuatu. Kalo kita
hanya berharap dan beriman akan hal-hal kecil, maka hanya hal-hal kecil yang
akan kita dapatkan. Jangan biarkan pendapat orang lain mempengaruhi iman kita.
Ingat cerita tentang Yairus yang anaknya mati. Ketika Tuhan Yesus berkata bahwa
anaknya tidak mati, banyak orang yang menertawakan Tuhan. Kasih karunia adalah
janji dari Tuhsn Yesus setelah Dia bangkit dari kematian. Saudara harus tetap
percaya kepada kasih karunia dan
mempunyai iman.
(Pdt Benny Tatimu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar