Minggu, 07 Juli 2019

Iman dan Kasih Karunia


Iman dan Kasih Karunia

Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus” (Roma10:17)
Banyak orang yang berkata bahwa mereka telah berdoa dengan iman namun doa mereka sepertinya tidak menghasilkan apa-apa, sedangkan iman itu seharusnya mengalahkan dunia. Firman Allah itu adalah kasih karunia Allah. Ketika kita mempercayai firman Allah berarti kita telah mempercayai kasih karunia Allah. Isi dari perjanjian lama tidak semua nya adalah berupa hukum Taurat karena di dalam perjanjian lama juga terdapat kasih karunia. Penyebab dari kurangnya iman kita adalah karena kita kurang mempercayai kasih karunia Allah kepada kita.
Sebab bukan karena hukum Taurat telah diberikan janji kepada Abraham dan keturunannya, bahwa ia akan memiliki dunia, tetapi karena kebenaran, berdasarkan iman.”(Roma 4:13)    
Iman timbul bukan karena hukum Taurat
“Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga.”(Efesus 1:3)
Segala kebutuhan umat manusia sudah disediakan oleh Tuhan didalam roh kita, tinggal bagaimana kita mengambilnya. Mengambilnya harus lewat iman.
“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya. Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.  Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu." (Markus 11:23-25)
Apa saja yang baik yang kita minta kepada Tuhan,asalkan kita sungguh-sungguh percaya bahwa kita akan menerimanya, maka semuanya akan diberikan kepada kita. Yang menghalangi doa kita adalah pelanggaran kita akan perintahNya seperti dalam hal pengampunan. Kita tidak bisa mengampuni orang lain karena rasa benci kita.
Mari kita bandingkan kehidupan dari 2 orang wanita. Yang pertama ada seorang wanita yang bernama Sarah Wincester. Dia adalah istri dari pewaris  pabrik senapan Wincester, yang merupakan pabrik senapan terbesar di dunia pada zamannya. Tidak lama setelah menikah, Sarah kehilangan suami dan anak perempuannya yang berumur satu bulan. Sarah merasa bahwa nasib buruk yang menimpa dia dan keluarganya adalah karena senjata buatan pabrik milik mereka telah menyebabkan banyak orang yang kehilangan nyawanya. Sarah menjadi sangat menyesal. Akhirmya, untuk menebus kesalahan itu maka Sarah menghabiskan sebagian besar dari warisan yang dia terima untuk membangun sebuah istana yang khusus didedikasikan bagi arwah orang-orang yang meninggal  akibat senjata Wincester. Hidup Sarah hancur karena ia terus   melihat ke belakang. Demikian juga sekarang ini, banyak orang yang hancur hidupnya karena tidak pernah bisa melupakan kegagalan mereka di masa lalu sehingga iman mereka menjadi lemah. Bukan firman Tuhan yang gagal, tapi kita sendirilah yang membuat iman kita tidak bisa bertumbuh.
Ada juga kisah tentang seorang wanita yang lain yang bernama Corrie ten Boom. Dia                           adalah  seorang penginjil besar dari Belanda. Pada masa mudanya, dia pernah ditangkap oleh tentara Nazi karena dia beserta keluarganya telah menyembunyikan dan menyelamatkan banyak orang Yahudi dari tentara Nazi. Kedua orang tuanya dibunuh. Kakaknya yang ketika  itu berumur 12 tahun diperkosa dan kemudian bunuh diri. Corrie melihat dengan matanya sendiri orang yang telah memperkosa kakaknya dan selama hidupnya tidak pernah bisa melupakan wajah orang itu. Dalam sebuah penginjilannya di Jerman, 40 tahun kemudian, Corrie melihat wajah sang pemerkosa itu. Walaupun wajah itu sudah berubah karena dimakan usia, Corrie tetap dapat mengenali wajah itu. Malam itu Corrie tidak dapat tidur. Dia marah karena dia melihat orang itu dalam keadaan baik-baik saja setelah sekian lama berlalu bahkan masih bisa enak-enakan mendengarkan firman Allah sedangkan kakaknya telah meninggal dengan cara bunuh diri. Malam itu, Tuhan berbicara kepadanya supaya dia mengampuni orang  itu. Corrie menangis karena dia heran kenapa Tuhan belum juga menghukum orang yang seperti itu. Dalam kegalauannya, Corrie memaksakan dirinya untuk menyembah Tuhan sampai semua kepahitan dan kebencian dapat dilepaskannya. Keesok malamnya, orang itu hadir lagi dalam KKR yang diadakan Corrie. Corrie menceritakan kepada  orang itu segala sesuatu dan kemudian mengampuni orang itu. Sampai usia 90 tahun, Corrie tetap melayani Tuhan sebagai seorang penginjil.
Satu wanita tidak bisa mempercayai kasih karunia Tuhan sehingga hidupnya hancur. Satu wanita lagi  mempercayai  kasih karunia Tuhan sehingga hidupnya bisa dipakai Tuhan. Hanya kasih karunia Tuhan saja yang dapat mengubah kita dari dalam diri kita sendiri.
Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga.”(Efesus 1:13)
Kenapa  segala sesuatu telah dianugerahkan kepada orang percaya?
Di dalam Dia kamu juga--karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu--di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.”(Efesus 1:13)
Kita telah memiliki segala sesuatu. Kalo kita hanya berharap dan beriman akan hal-hal kecil, maka hanya hal-hal kecil yang akan kita dapatkan. Jangan biarkan pendapat orang lain mempengaruhi iman kita. Ingat cerita tentang Yairus yang anaknya mati. Ketika Tuhan Yesus berkata bahwa anaknya tidak mati, banyak orang yang menertawakan Tuhan. Kasih karunia adalah janji dari Tuhsn Yesus setelah Dia bangkit dari kematian. Saudara harus tetap percaya kepada  kasih karunia dan mempunyai iman.
(Pdt Benny Tatimu)  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar