Minggu, 07 Juli 2019

Mengenal Jalan-JalanNya


Mengenal Jalan-JalanNya

Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan, untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu. Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir. Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai percobaan. Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu—yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api—sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diriNya” (1Petrus1:3-7)
Suatu ketika ketika saya sedang di mimbar, sedang praise and worship sebelum saya  menyampaikan firman Tuhan, tiba-tiba Tuhan mengingatkan saya akan sebuah ayat yaitu:
Ia telah memperkenalkan jalan-jalan-Nya kepada Musa, perbuatan-perbuatan-kepada orang Israel.” (Mazmur 103:7)

Ayat ini mengajarkan pada kita yaitu tidak cukup bagi orang percaya untuk hanya mengalami perbuatan/pertolongan Tuhan, tapi juga harus mengenal jalan-jalanNya dan hatiNya. Jika kita bisa mengenal jalan-jalanNya, maka sekalipun kita tidak bisa melihat tangan Tuhan sedang bekerja untuk menolong kita tetapi kita tetap dapat mempercayai hati Tuhan ketika kita sedang mengalami masa-masa sukar dalam hidup kita. Di masa-masa sulit ketika kita belum melihat pertolongan maupun jawaban Tuhan datang, sangatlah penting untuk mempercayai hati Tuhan agar supaya iman kita tidak goyah. Pada kesempatan ini saya akan membagikan salah satu jalan Tuhan itu. Bagaimana Tuhan beroperasi dalam hidup kita. Ayat-ayat dalam 1 Petrus itu mencatat bahwa orang percaya dibawa kepada hidup yang penuh pengharapan. Kehidupan orang Kristen adalah kehidupan yang dipenuhi oleh janji, tapi disisi lain ada banyak hal yang belum terjadi dalam kehidupan kita. Jalan Allah saya coba simpulkan dalam 3P.

1.Pengharapan
Alllah yang kita sembah adalah Allah yang memberikan janji. Kenapa Allah harus memberikan janji terlebih dahulu dan tidak langsung saja memberikan pada kita? Karena saya percaya bahwa hati Allah tidak ingin sekedar memberikan sesuatu kepada anak-anakNya, tapi lewat janji yang Dia berikan Dia ingin agar si penerima janji itu ikut bertumbuh karena janji yang diberikan. Tuhan ingin kita bertumbuh dan berbuah salah satunya lewat janji yang Dia berikan. 

2.Proses
Tahukah saudara bahwa setiap kali Tuhan hendak membawa umatNya masuk ke dalam level/musim yang baru, Tuhan selalu memimpin masuk ke padang gurun terlebih dahulu? 2/3 dari hidup Musa adalah masa proses persiapan baginya. 1/3 terakhir dari hidupnya barulah pengenapan dari panggilan Tuhan. Proses biasanya jauh lebih lama jika dibandingkan dengan masa pengenapan dari janji. Persiapan pelayanan dari Tuhan Yesus adalah 30 tahun, sedangkan masa pelayanan Tuhan cuma 3 ½ tahun. Israel juga harus menghabiskan waktu selama 40 tahun sebelum memasuki tanah perjanjian. Orang Israel harus berada di padang gurun selama 40 tahun itu bukan semata-mata karena penghukuman Tuhan, tapi itu adalah bagian dari proses. Daud adalah orang yang hidup di padang gurun. Saya percaya yang menyebabkan Daud menjadi raja yang berhasil dan Saul tidak adalah karena Saul tidak melewati padang gurun. Saul tidak pernah melewati proses Tuhan terjadi dalam hidupnya.
Yesus, yang penuh dengan Roh Kudus, kembali dari sungai Yordan, lalu dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun.” (Lukas 4:1)

Tuhan Yesus uga harus menghabiskan 40 hari di padang gurun. Dan yang memimpin Tuhan ke padang gurun adalah Roh Kudus. Padang gurun berbicara tentang suatu masa yang sukar sebagai bagian dari suatu proses. Tidak semua kesulitan dan masalah yang kita alami diakibatkan oleh dosa atau serangan iblis. Tapi ada saat-saat yang sulit yang harus kita lewati karena memang Tuhan memimpin kita masuk ke sana.
Dalam kuasa Roh kembalilah Yesus ke Galilea. Dan tersiarlah kabar tentang Dia di seluruh daerah itu.”(Lukas 4:14)
Sebelum memasuki padangh gurun, Tuhan dipenuhi oleh Roh. Setelah keluar dari padang gurun,Tuhan ada dalam kuasa Roh. Tidak semua orang yang dipenuhi oleh Roh, kuasa Roh bisa keluar dalam hidup mereka. Kuasa Roh Kudus seringkali bersifal potensi dalam hidup orang percaya yang seringkali hanya bisa dilepaskan setelah melewati proses padang gurun. Paulus yang merupakan penulis dari 2/3 dari kitab perjanjian baru pun ketika menerima panggilan apostolik/kerasulan tidak langsung dapat melakukan apa yang menjadi panggilannya itu. Dia ternyata harus melewati waktu selama 3 tahun terlebih dahulu di Damsyik,suatu kota di Arab, sebagai bagian dari proses yang memang harus dia lalui. Damsyik adalah padang gurun yang harus dihadapi oleh Paulus. Yusuf harus memlewati padang gurunnya sebelum dia diangkat menjadi pemimpin di di Mesir. Padang gurun dari Yusuf adalah penjara. Penjara adalah proses yang harus dialami untuk membentuk karakter yang murni dari Yusuf

Karena Ia tahu jalan hidupku;seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas”(Ayub23:10)

Emas jika ingin dimurnikan harus dipanaskan dengan api yang sangat panas untuk memisahkan emas dengan kotoran. Cepat atau lambat, kita juga akan mengalami suatu fase padang gurun dalam hidup kita dimana keadaan terlihat begitu kacau, dihianati atau bahkan disalahpahami oleh orang lain. Itu adalah waktu dimana Allah kelihatan begitu jauh.

Mengapa masalah dan padang gurun itu datang ke dalam hidup orang percaya?
Untuk memurnikan kita. Kita tidak bisa mempersingkat durasi/lamanya padang gurun dalam hidup kita tapi kita bisa memperlama durasinya dengan cara memberikan respon yang tidak tepat terhadap padang gurun yang sedang kita hadapi. Suatu peristiwa dalam hidup kita bisa menjadi ujian sekaligus percobaan dalam hidup kita. Satu momen bisa dipakai oleh Tuhan dan satu momen yang sama bisa dipakai oleh iblis. Permasalahanmu  bisa sebagai ujian ataupun cobaan tergantung pada respon kita. Apa beda antara ujian dan percobaan? Ujian dipakai untuk membuat kita naik sedangkan pencobaan untuk membuat kita turun. Ujian dipakai untuk membawa kita mendekat pada Tuhan, sedangkan cobaan membawa kita menjauh dari Tuhan. Padang gurun mengajarkan kita untuk menjadi orang kristen yang tangguh dengan cara membangun setiap aspek hidup kita dengan keputusan-keputusan yang kita sadari 100%. Firman Allah adalah sesuatu yang kita sangat butuhkan untuk dapat melewati fase padang gurun dalam hidup kita. Pada saat engkau tidak suka membaca firman, pada saat itulah engkau sebenarnya sangat membutuhkan firman Allah. Biasanya jika sedang sakit, kita tidak suka makan. Tapi pada kenyataannya, pada saat kita sakit kita sangat membutuhkan makanan.

3 karakteristik orang yang dapat melewati padang gurun,yang siap dipromosikan oleh Tuhan :

1. Emas yang murni itu lembut dan mudah dibentuk
Padang gurun itu bisa melembutkan hati tapi bisa juga mengeraskan hati seseorang. Tapi orang yang lemah lembut, yang mudah dibentuk oleh Tuhan, adalah orang yang telah melewati kesulitan-kesulitan besar dalam hidupnya namun tetap setia kepada Tuhan

2. Emas yang murni tidak bisa berkarat
Orang kristen yang murni, yang sudah melewati proses, sudah tidak bisa dipengaruhi oleh sekelilingnya. Damai sejahtera dalam hidupnya sudah tidak bisa direbut oleh orang lain.

3.Emas yang murni itu transparan
Orang kristen yang murni itu tidak ada yang perlu untuk ditutup-tutupi dalam hidupnya. Orang lain bisa melihat Kristus dalam hidup orang yang sudah dimurnikan

“dan yang di padang gurun memberi engkau makan manna, yang tidak dikenal oleh nenek moyangmu, supaya direndahkan-Nya hatimu dan dicobai-Nya engkau, hanya untuk berbuat baik kepadamu akhirnya.”(Ulangan 8:16)

(Pdt Gunawan Hartono)



                                     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar