Mengenal Jalan-JalanNya
“Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita
Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali
oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang
penuh pengharapan, untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang
tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu.
Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu
menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir.
Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus
berdukacita oleh berbagai-bagai percobaan. Maksud semuanya itu ialah untuk
membuktikan kemurnian imanmu—yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas
yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api—sehingga kamu memperoleh
puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan
diriNya” (1Petrus1:3-7)
Suatu ketika ketika saya sedang di mimbar, sedang praise and
worship sebelum saya menyampaikan firman
Tuhan, tiba-tiba Tuhan mengingatkan saya akan sebuah ayat yaitu:
“Ia
telah memperkenalkan jalan-jalan-Nya kepada Musa, perbuatan-perbuatan-kepada
orang Israel.” (Mazmur 103:7)
Ayat ini mengajarkan pada kita yaitu tidak cukup
bagi orang percaya untuk hanya mengalami perbuatan/pertolongan Tuhan, tapi
juga harus mengenal jalan-jalanNya dan hatiNya. Jika kita bisa mengenal
jalan-jalanNya, maka sekalipun kita tidak bisa melihat tangan Tuhan sedang
bekerja untuk menolong kita tetapi kita tetap dapat mempercayai hati Tuhan
ketika kita sedang mengalami masa-masa sukar dalam hidup kita. Di masa-masa
sulit ketika kita belum melihat pertolongan maupun jawaban Tuhan datang,
sangatlah penting untuk mempercayai hati Tuhan agar supaya iman kita tidak
goyah. Pada kesempatan ini saya akan membagikan salah satu jalan Tuhan itu.
Bagaimana Tuhan beroperasi dalam hidup kita. Ayat-ayat dalam 1 Petrus itu
mencatat bahwa orang percaya dibawa kepada hidup yang penuh pengharapan.
Kehidupan orang Kristen adalah kehidupan yang dipenuhi oleh janji, tapi
disisi lain ada banyak hal yang belum terjadi dalam kehidupan kita. Jalan
Allah saya coba simpulkan dalam 3P.
1.Pengharapan
Alllah yang kita sembah adalah Allah yang memberikan
janji. Kenapa Allah harus memberikan janji terlebih dahulu dan tidak langsung
saja memberikan pada kita? Karena saya percaya bahwa hati Allah tidak ingin
sekedar memberikan sesuatu kepada anak-anakNya, tapi lewat janji yang Dia
berikan Dia ingin agar si penerima janji itu ikut bertumbuh karena janji yang
diberikan. Tuhan ingin kita bertumbuh dan berbuah salah satunya lewat janji
yang Dia berikan.
2.Proses
Tahukah saudara bahwa setiap kali Tuhan hendak
membawa umatNya masuk ke dalam level/musim yang baru, Tuhan selalu memimpin
masuk ke padang gurun terlebih dahulu? 2/3 dari hidup Musa adalah masa proses
persiapan baginya. 1/3 terakhir dari hidupnya barulah pengenapan dari
panggilan Tuhan. Proses biasanya jauh lebih lama jika dibandingkan dengan
masa pengenapan dari janji. Persiapan pelayanan dari Tuhan Yesus adalah 30
tahun, sedangkan masa pelayanan Tuhan cuma 3 ½ tahun. Israel juga harus
menghabiskan waktu selama 40 tahun sebelum memasuki tanah perjanjian. Orang
Israel harus berada di padang gurun selama 40 tahun itu bukan semata-mata
karena penghukuman Tuhan, tapi itu adalah bagian dari proses. Daud adalah
orang yang hidup di padang gurun. Saya percaya yang menyebabkan Daud menjadi
raja yang berhasil dan Saul tidak adalah karena Saul tidak melewati padang
gurun. Saul tidak pernah melewati proses Tuhan terjadi dalam hidupnya.
“Yesus, yang
penuh dengan Roh Kudus, kembali dari sungai Yordan, lalu dibawa oleh Roh
Kudus ke padang gurun.” (Lukas 4:1)
Tuhan Yesus uga harus menghabiskan 40 hari di padang
gurun. Dan yang memimpin Tuhan ke padang gurun adalah Roh Kudus. Padang gurun
berbicara tentang suatu masa yang sukar sebagai bagian dari suatu proses. Tidak
semua kesulitan dan masalah yang kita alami diakibatkan oleh dosa atau
serangan iblis. Tapi ada saat-saat yang sulit yang harus kita lewati karena
memang Tuhan memimpin kita masuk ke sana.
“Dalam
kuasa Roh kembalilah Yesus ke Galilea. Dan tersiarlah kabar tentang Dia di
seluruh daerah itu.”(Lukas 4:14)
Sebelum memasuki padangh gurun, Tuhan dipenuhi oleh
Roh. Setelah keluar dari padang gurun,Tuhan ada dalam kuasa Roh. Tidak semua
orang yang dipenuhi oleh Roh, kuasa Roh bisa keluar dalam hidup mereka. Kuasa
Roh Kudus seringkali bersifal potensi dalam hidup orang percaya yang
seringkali hanya bisa dilepaskan setelah melewati proses padang gurun. Paulus
yang merupakan penulis dari 2/3 dari kitab perjanjian baru pun ketika
menerima panggilan apostolik/kerasulan tidak langsung dapat melakukan apa
yang menjadi panggilannya itu. Dia ternyata harus melewati waktu selama 3
tahun terlebih dahulu di Damsyik,suatu kota di Arab, sebagai bagian dari
proses yang memang harus dia lalui. Damsyik adalah padang gurun yang harus
dihadapi oleh Paulus. Yusuf harus memlewati padang gurunnya sebelum dia
diangkat menjadi pemimpin di di Mesir. Padang gurun dari Yusuf adalah
penjara. Penjara adalah proses yang harus dialami untuk membentuk karakter
yang murni dari Yusuf
“Karena
Ia tahu jalan hidupku;seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas”(Ayub23:10)
Emas jika ingin dimurnikan harus
dipanaskan dengan api yang sangat panas untuk memisahkan emas dengan kotoran.
Cepat atau lambat, kita juga akan mengalami suatu fase padang gurun dalam
hidup kita dimana keadaan terlihat begitu kacau, dihianati atau bahkan disalahpahami
oleh orang lain. Itu adalah waktu dimana Allah kelihatan begitu jauh.
Mengapa masalah dan padang gurun
itu datang ke dalam hidup orang percaya?
Untuk memurnikan kita. Kita tidak
bisa mempersingkat durasi/lamanya padang gurun dalam hidup kita tapi kita
bisa memperlama durasinya dengan cara memberikan respon yang tidak tepat
terhadap padang gurun yang sedang kita hadapi. Suatu peristiwa dalam hidup
kita bisa menjadi ujian sekaligus percobaan dalam hidup kita. Satu momen bisa
dipakai oleh Tuhan dan satu momen yang sama bisa dipakai oleh iblis.
Permasalahanmu bisa sebagai ujian
ataupun cobaan tergantung pada respon kita. Apa beda antara ujian dan
percobaan? Ujian dipakai untuk membuat kita naik sedangkan pencobaan untuk
membuat kita turun. Ujian dipakai untuk membawa kita mendekat pada Tuhan,
sedangkan cobaan membawa kita menjauh dari Tuhan. Padang gurun mengajarkan
kita untuk menjadi orang kristen yang tangguh dengan cara membangun setiap
aspek hidup kita dengan keputusan-keputusan yang kita sadari 100%. Firman
Allah adalah sesuatu yang kita sangat butuhkan untuk dapat melewati fase
padang gurun dalam hidup kita. Pada saat engkau tidak suka membaca firman,
pada saat itulah engkau sebenarnya sangat membutuhkan firman Allah. Biasanya
jika sedang sakit, kita tidak suka makan. Tapi pada kenyataannya, pada saat
kita sakit kita sangat membutuhkan makanan.
3 karakteristik orang yang dapat
melewati padang gurun,yang siap dipromosikan oleh Tuhan :
1. Emas yang murni itu lembut dan
mudah dibentuk
Padang gurun itu bisa melembutkan
hati tapi bisa juga mengeraskan hati seseorang. Tapi orang yang lemah lembut,
yang mudah dibentuk oleh Tuhan, adalah orang yang telah melewati
kesulitan-kesulitan besar dalam hidupnya namun tetap setia kepada Tuhan
2. Emas yang murni tidak bisa
berkarat
Orang kristen yang murni, yang
sudah melewati proses, sudah tidak bisa dipengaruhi oleh sekelilingnya. Damai
sejahtera dalam hidupnya sudah tidak bisa direbut oleh orang lain.
3.Emas yang murni itu transparan
Orang kristen yang murni itu
tidak ada yang perlu untuk ditutup-tutupi dalam hidupnya. Orang lain bisa
melihat Kristus dalam hidup orang yang sudah dimurnikan
“dan yang di padang gurun memberi
engkau makan manna, yang tidak dikenal oleh nenek moyangmu, supaya direndahkan-Nya
hatimu dan dicobai-Nya engkau, hanya untuk berbuat baik kepadamu
akhirnya.”(Ulangan 8:16)
(Pdt Gunawan Hartono)
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar