Jumat, 02 Oktober 2009

Wahyu 1:17-18

Wahyu 1:17-18

October 2009 ·

Wahyu 1:17-18
“Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: “Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.”

Yesus menyatakan diri sebagai Tuhan yang telah bangkit dari kematian dan Ia memegang segala kunci maut dan kerajaan maut. Terjemahan bahasa Inggris berkata, “I have the keys of hell and death”. Maut = hell = neraka atau hades dalam bahasa Gerika atau sheol dalam bahasa Ibrani berarti: tempat kemana roh-roh orang yang mati di luar Tuhan akan dibuang.

Dalam Lukas 16:19-31 kita membaca perumpamaan tentang orang kaya dan Lazarus yang miskin. Baik orang yang tidak percaya (orang kaya) maupun Lazarus (orang percaya) sama-sama meninggal, tetapi roh mereka pergi ke tempat yang berbeda. Lazarus dibawa oleh malaikat ke pangkuan Abraham (=surga), sedangkan orng kaya itu menderita sengsara di alam maut = sheol/hades. Mereka ada di tempat yang berbeda sama sekali dantidak ada jalan yang menghubungkan kedua tempat itu. Artinya, pada saat seseorang mati dan rohnya pergi ke sheol/hades, ia tidak akan pernah bisa berpindah tempat atau tidak lagi mempunyai kesempatan untuk bertobat dan diselamatkan.

“Lalu aku melihat suatu takhta putih yang besar dan Dia, yang duduk di atasnya. Dari hadapan-Nya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya.

Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu.

Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan maut dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan mereka dihakimi masing-masing menurut perbuatannya” (Why 20:11-13).

Ini adalah nubuatan tentang kebangkitan kedua, yaitu kebangkitan orang-orang jahat untuk menerima pehukuman untuk selama-lamanya. Jadi sebelum bangkit, roh mereka “ditampung” di sheol/hades.

Kita sudah mempelajari, bahwa pada akhir masa 2000 tahun zaman Gereja, yaitu pada kedatangan Yesus kembali, akan terjadi kebangkitan pertama, yaitu kebangkitan orang-orang percaya. Mereka bangkit dan naik ke angkasa , sementara mereka yang masih hidup pada saat itu, akan diubahkan dalam sekejap dan bersama-sama naik ke angkasa. Mereka yang mati di luar Tuhan belum bangkit, sementara yang masih hidup akan dibinasakan. Roh mereka akan ditampung di sheol/hades. Baru setelah kerajaan 1000 tahun damai, terjadi kebangkitan kedua, yaitu kebangkitan orang-orang yang diluar Tuhan. Mereka bangkit untuk dihakimi dan kemudian dibuang ke dalam “lautan api”, yaitu kematian kedua = kebinasaan kekal = pehukuman kekal. Dalam bahasa Gerika, kata neraka yang disebut dalam kitab wahyu sebagai lautan api adalah “Gehenna”.

Wahyu 20:14 berbicara tentang Gehenna, “Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkan ke dalam lautan api.” Inilah tempat siksaan yang kekal. Semua orang yang ada diluar Tuhan akan disiksa untuk selama-lamanya dalam Gehenna.

Jadi Yesus memegang kunci maut atau keys of hell, artinya Dia adalah seorang yang berkuasa. Matius 16:18-19 mencatat, “Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.” Disini Yesus berbicara tentang gereja/jemaat yang akan Ia dirikan dimana alam maut tidak akan menguasainya, sebab Yesus memegang kuncinya. Pemerintahan bisa datang dan pergi, namun gereja Tuhan akan tetap teguh berdiri. Gereja akan terus bertumbuh meski ditekan dan dianiaya, bahkan jika jemaatnya mati dibunuh sekalipun. Gereja tidak bisa mati sebab kunci alam maut ada di tangan Tuhan. Iblis tidak bisa membunuh gereja Tuhan.

Yesaya 14:12-15 mencertikan tentang Lucifer yang diturunkan ke dalam dunia orang mati = sheol/hades. “Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa! Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara. Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi! Sebaliknya, ke dalam dunia orang mati engkau diturunkan, ke tempat yang paling dalam di liang kubur.”

Jadi jelas, sekali seseorang mati, lenyaplah kesempatannya untuk bertobat, dan tak seorang-pun mengetahui kapan ia mati. Kita harus senantiasa dalam keadaan siap, sebab Allah dapat memanggil kita kapan saja. Suratan Ibrani 9:27 berkata, “Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi.” Firman Tuhan berkata, bahwa hari ini adalah hari keselamatan. Kita harus bertobat selagi masih hidup, sebab ini akan menentukan tujuan roh kita: sorga atau neraka.

Ayub 10:1-2, 18, 21-22 berbicara tentang sheol/hades.”Aku telah bosan hidup, aku hendak melampiaskan keluhanku, aku hendak berbicara dalam kepahitan jiwaku.

Aku akan berkata kepada Allah: Jangan mempersalahkan aku; beritahukanlah aku, mengapa Engkau beperkara dengan aku” (ayat 1-2). “Mengapa Engkau menyebabkan aku keluar dari kandungan? Lebih baik aku binasa, sebelum orang melihat aku.”(ayat 18).”Sebelum aku pergi, dan tidak kembali lagi, ke negeri yang gelap dan kelam pekat,

ke negeri yang gelap gulita, tempat yang kelam pekat dan kacau balau, di mana cahaya terang serupa dengan kegelapan.”(ayat 21-22).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar