Rabu, 30 September 2009

Renungan " Mengapa Pencobaan Datang"

Mengapa Pencobaan Datang

Ayat Pokok : Nehemia 4:1-6

Pembangunan kembali kota Yerusalem di zaman Nehemia berbicara tentang pembangunan Yerusalem rohani yaitu: Gereja di akhir zaman. Setiap peristiwa yang terjadi pada waktu itu menggambarkan apa yang juga akan terjadi dalam pembangunan Gereja di akhir zaman ini.

Diantara berbagai peristiwa adalah, datangnya tantangan dari musuh yang menganggap enteng kerja mereka. SANBALAT dan teman-temannya merasa geram melihat berjalannya pembangunan itu dan mengolok-olok orang Yahudi. Demikian juga yang terjadi atas pembangunan gereja di akhir zaman.

Banyak tantangan dan olokan datang dan mencoba melawannya. Tantangan yang datang dalam pembangunan gereja adakalanya juga karena diijinkan oleh Tuhan untuk terjadi. Ada waktunya kesusahan, keberatan, atau kesesakan terjadi karena Tuhan mengijinkannya. Untuk apa? Karena ada maksud Tuhan di dalamnya. Dalam menghadapi pencobaan itu kita bisa menang, tapi bisa juga kalah ! Menang atau kalah tergantung dari respons kita terhadap pencobaan yang datang. Tapi yang pasti pencobaan atau problema yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidup kita memiliki maksud yang sangat positif bagi kehidupan kita.

Pertama : Pencobaan itu akan mengembalikan kita ke arah atau tujuan yang benar. Firman Allah mengatakan bahwa pukulan yang baik membersihkan hati (Ams. 20:30). Orang tua harus memukul anaknya supaya dia sadar akan kesalahannya dan mengubah hidupnya. Anak itu akan kembali kearah yang seharusnya. Pukulan yang datang mengeluarkan semua yang kotor hingga terjadilah perubahan dalam hidup seseorang. Pada bagian lain Alkitab mengatakan bahwa : kita harus percaya kepada Tuhan ( bhs. Ingg. : trust the Lord = menaruh harapan dan iman kita sepenuhnya kepada Tuhan) dan jangan bersandar pada pemikiran sendiri. Jika kita percaya pada Tuhan, maka kita harus mengambil langkah perubahan, yaitu : tidak lagi menggunakan pemikiran sendiri tapi pemikiran Allah : tidak lagi menurut arah kita sendiri, tapi menurut arahnya Allah. Seringkali manusia merasa arah jalannya benar padahal sebenarnya salah. Jika kita mau berubah, maka Allah akan memimpin dan meratakan jalan kita ke arah yang benar.

Kedua : Pencobaan diijinkan Tuhan terjadi dalam hidup kita agar kita merendahkan diri sehingga Tuhan mengetahui isi hati kita. Tuhan sangat ingin mengetahui isi hati kita : adakah kita setia kepadaNya dengan sepenuh hati atau tidak. Ketika keluar dari Mesir, Allah membawa bangsa Israel berputar-putar di padang gurun selama 40 tahun, padahal sebenarnya bisa ditempuh hanya dalam waktu beberapa minggu saja. Ia melakukan hal itu karena ingin mengetahui apa yang ada di dalam hati bangsa itu, apakah mereka berpegang teguh pada perintahNya (Ul. 8:2-3). Karena itu anggaplah sebagai suatu kebahagian bila kita jatuh ke dalam berbagai pencobaan; sebab ujian terhadap iman kita itu akan menghasilkan ketekunan; barangsiapa yang bertekun hingga akhir dialah yang selamat (Yak 1:2-3). Suatu ketika murid-murid naik perahu bersama Yesus. Di tengah laut gelombang datang menyerang dan ketakutanlah mereka semua. Mereka merasa akan segera binasa. Tuhan Yesus tahu apa yang sedang terjadi, walaupun dikatakan Ia tertidur. Tapi Ia mau mengukur kadar iman para murid yang ternyata memang kurang. Tuhan tidak menghendaki keadaan demikian. Ia ingin agar kita sepenuhnya percaya kepadaNya.

Ketiga : Pencobaan datang karena Tuhan ingin mengoreksi kehidupan kita. Pemazmur mengatakan bahwa adalah baik bila kita tertindas, supaya kita belajar ketetapan-ketetapan Allah sebab Firman Tuhan itu lebih baik dari emas dan perak (Maz.119:71-72). Melalui pencobaan kita belajar mengerti bahwa Firman Allah adalah yang terlebih baik dari segala kekayaan duniawi. Itulah yang harus kita miliki. Dalam perumpamaan tentang seorang anak yang terhilang, dikisahkan bahwa setelah dilanda kesusahan yang besar, terpikirlah dalam hatinya untuk kembali pada bapanya; mengakui segala dosanya, dan menjadi hambanya saja. Ketika dia kembali kerumah, bapanya segera menghampiri dan memeluk dia. Umumnya setelah keadaan itu orang lupa pada apa yang telah ia janjikan sendiri dalam hatinya. Tapi anak bungsu ini menepati janjinya untuk mengatakan apa yang telah ia rencanakan. Pencobaan adalah alat untuk mengoreksi diri kita dan kembali pada kebenaran, serta menepati apa yang sudah kita rencanakan dalam hati, apapun keadaannya. Tuhan Memberkati.

Keempat : Pencobaan datang karena Tuhan mau membuktikan perlindunganNya yang besar dan rencanaNya yang mulia. Dari pengalaman hidup Yusuf kita dapat melihat kebenaran hal ini. Dibenci dan diperlakukan jahat oleh kakak-kakak dan juga oleh istri majikannya. Yusuf kemudian mengatakan bahwa semuanya untuk membawa kebaikan bagi mereka semua. Kej. 37: 3-4, 11, 18, 24, 28 ; Kej. 39:12 ; Kej. 50:19-20. Sejak usia muda Yusuf mengalami tantangan yang begitu berat dan sudah belajar hidup ditindas orang lain, semuanya kemudian menghantar dia menjadi wakil Firaun dan bagi Yusuf itu menjadi kebaikan baik bagi bangsa Mesir maupun seluruh keluarganya. Kej. 41:37-41.

Firaun memberikan segala kuasa atas Mesir karena melihat ada kuasa yang luar biasa dalam diri Yusuf yaitu kuasa Roh Allah. Roh Allah di zaman Perjanjian Lama sama dengan Roh Allah di zaman Perjanjian Baru. Bedanya hanya pada bentuk kehadiranNya. Kuasa Roh Kudus di zaman Perjanjian Baru hadir lebih besar daripada kuasa Roh Kudus di zaman dahulu Kis 1:8. Jadi, bila Yusuf yang hidup di zaman dahulu bisa menerima kuasa memerintah sebuah bangsa apalagi kita yang hidup di zaman ini akan menerima kuasa Roh Kudus yang lebih besar daripada yang diterima Yusuf. Halleluyah !

Kelima : Melalui penderitaan atau pencobaan kita dapat bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah. Roma 5:1-4. Dan pengharapan akan kemuliaan Allah itu adalah Kristu s. Kol 1:7. Alkitab menyebutkan suatu daftar dari para pahlawan Iman yang luar biasa. Ibr.11 Tapi mereka tidak memperoleh kemuliaan yang dijanjikan Allah, sebab kemuliaan itu hanya akan diberikan kepada Gereja Sempurna di akhir zaman ini. Jadi, di akhir zaman ini akan ada sebuah gereja yang tidak ada cacat - celanya sedikitpun karena telah berselubungkan Matahari dengan Bulan dibawah kakinya dan 12 Bintang di atas kepalanya yang berbicara tentang Kemuliaaan Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus. Why.12:1.

Di akhir zaman akan ada orang-orang percaya yang penuh dengan Roh Kudus yang menjadi Tanda Kemuliaan. Keselamatan hanya ada di dalam Yesus. Tapi yang membuat Gereja mulia adalah Roh Kudus. Karena itu, hanya orang-orang yang penuh dengan kuasa Roh Kudus yang akan menjadi Gereja Sempurna. Sedangkan mereka yang tidak penuh dengan Roh Kudus akan menjadi seperti lima anak dara yang bodoh. Memang mereka akan turut masuk ke Surga, tapi harus menebusnya dengan darah mereka sendiri. Kesimpulannya : Hadapilah semua keadaan sulit dan penuh tantangan dengan Iman yang teguh kepada Tuhan seperti Yusuf.

Apa kemegahan yang kita dapatkan dalam kesengsaraan yang kita alami ? :

1. Kita dianggap layak untuk menderita karena Nama Yesus - Kis.5:41

2. Apabila kita seringkali di dera dan dilemparkan ke penjara karena Nama Yesus, sehingga saat mengalaminya tetap ada pujian kepada Tuhan.

3. Apabila dalam keadaan duka-cita kita masih dapat ber suka-cita, dan tetap dapat memberi kepada orang lain saat kita tidak memiliki apapun. - 2 Kor 6:10 Tidak meninggalkan Tuhan walau apapun yang terjadi dalam hidup kita. - Hab 3:17-18.

4. Pada saat harta benda kita dirampas/habis, kita masih memiliki harta yang paling berharga yaitu : Yesu s. Itu sebabnya pegang YESUS dan jangan tinggalkan DIA.

5. Apabila mengalami nyala-api siksaan, karena kelak kita akan bersuka-cita saat Ia menyatakan KemuliaanNya.

Berbahagialah manusia yang ditegur oleh Allah dan jangan tolak didikan Yang Maha Kuasa - Ayub 5:17 Sebab sesungguhnya orang -orang yang berbahagia adalah orang-orang yang bertekun. Lihat apa yang dialami Ayub. Saat segala miliknya hilang, harta benda dan anak-anak nya serta kesehatan yang baik, Ayub tetap bertekun dan menantikan Allah.

Pada akhirnya, Allah memulihkan Ayub dan dia menerima dua kali ganda dari yang pernah dia miliki. Halleluyah. Ayub menjadi makin kaya. Itu karena Ayub tetap bertekun dalam kesengsaraannya. Puji Tuhan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar